PERAN GENERASI MUDA DALAM KEBANGKITAN NASIONAL

0
692

 

yayasandamarjati.or.id – (#BerkepribadianDalamBerkebudayaan – Semarang, 20/05/2024). Hari Kebangkitan Nasional diperingati setiap tanggal 20 Mei karena pada tanggal 20 Mei 1908 berdiri organisasi Boedi Oetomo yang memprakarsai semangat kebangkitan nasional melawan penjajahan. Organisasi ini didirikan oleh Dokter Soetomo dan para mahasiswa School tot Opleiding voor Inlandsche Artsen (STOVIA) yang merupakan sekolah pendidikan dokter bumiputera, atas anjuran Dokter Wahidin Sudirohusodo, alumni STOVIA yang menginginkan martabat rakyat dan bangsa Indonesia.

Pada penghujung abad ke-19, berbagai wabah penyakit tersebar di Pulau Jawa menyebabkan Pemerintah Kolonial Belanda kesulitan mengatasi masalah ini karena mengeluarkan biaya yang besar untuk mendatangkan dokter dari Eropa. Oleh karena itu, Pemerintah Hindia Belanda mendirikan STOVIA untuk menghasilkan dokter dari kalangan pribumi. STOVIA memberikan pendidikan gratis bagi mahasiswa untuk menarik minat kaum bumiputera. Selain melahirkan dokter, STOVIA juga melahirkan tokoh-tokoh aktivis berintelektual yang membuka jalan menuju kemerdekaan Indonesia. Tokoh yang mendirikan Boedi Oetomo, organisasi pertama di masa pergerakan nasional merupakan aktivis yang berasal dari STOVIA yaitu dr.Sutomo, dr.Cipto Mangunkusumo, Gunawan, Suraji, dan R.T. Ario Tirtokusumo.

“Yayasan Damardjati Masjarakat Sedjati (Yayasan Damarjati) memperingati Hari Kebangkitan Nasional tanggal 20 Mei 2024 dengan mengusung tema: Dengan Semangat Kebangkitan Nasional Mari Lestarikan Kebudayaan Nusantara. Untuk mengoptimalkan bonus demografi yang dimiliki Indonesia, generasi muda harus dibekali ketujuh unsur kebudayaan yaitu: 1) sistem religi dan upacara keagamaan, 2) sistem dan organisasi kemasyarakatan, 3) sistem pengetahuan, 4) bahasa, 5) kesenian, 6) sistem mata pencaharian hidup, dan 7) sistem teknologi dan peralatan yang memiliki karakter berlandaskan nilai-nilai luhur warisan nenek moyang. Karena generasi muda tersebut yang akan menjadi tulang punggung bangsa Indonesia di masa Indonesia Emas tahun 2045. Mereka harus memiliki karakter kuat agar bisa membawa Indonesia menuju kejayaan. Oleh karena itu di jajaran pengurus Yayasan Damarjati terdapat beberapa generasi Y dan generasi Z yang menjadi penggerak peningkatan peran generasi muda dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tutur Ketua Bidang Hubungan Masyarakat dan Jaringan Woro Setianingsih saat rekaman lagu Bagimu Negeri yang dipersembahkan Pengurus Yayasan Damarjati dalam rangka Peringatan Hari Kebangkitan Nasional 2024.

-. Redaksi: Tim Humas Yayasan Damarjati.

-. Editor: (#SaDa).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here