PECEL SEMANGGI KULINER BERGIZI NGURI-URI BERKEPRIBADIAN DALAM BERKEBUDAYAAN

0
778

 

yayasandamarjati.or.id – (#BerkepribadianDalamBerkebudayaan – Semarang, 30/04/2024). Yayasan Damardjati Masjarakat Sedjati (Yayasan Damarjati) peduli dengan peningkatan peran perempuan di bidang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) antara lain dengan melibatkan banyak perempuan di jajaran kepengurusan Yayasan Damarjati. Salah satunya Ketua Bidang Hubungan Masyarakat dan Jaringan Yayasan Damarjati Woro Setianingsih yang juga pegiat UMKM kuliner tradisional. Sejak tahun 2020 Woro membuka outlet Pecel Semanggi Woro Sari di food court Rest Area Pendopo, di lantai UG Ruas Tol Solo-Semarang KM 436.

“Niat saya menjual Pecel Semanggi karena ingin melestarikan seni kuliner warisan nenek moyang. Semanggi adalah tanaman sejenis rumput yang unik dan bergizi, mengandung kolagen yang menyehatkan tubuh kita. Kolagen merupakan protein yang terdapat di dalam kulit, tulang, tendon, otot dan ligamen. Tubuh sebenarnya dapat memproduksi kolagen secara alami. Akan tetapi, seiring bertambahnya usia, jumlah kolagen yang diproduksi oleh tubuh akan menurun. Kita perlu mengonsumsi makanan yang mengandung kolagen karena protein ini diperlukan untuk berbagai macam fungsi tubuh, seperti menjaga kesehatan kulit, meredakan nyeri sendi, meningkatkan massa otot, mencegah pengeroposan tulang, dan memelihara kesehatan jantung.” tutur Woro saat ditemui Kepala Departemen Industri Ekonomi Kreatif Yayasan Damarjati Novi Bimantari (Sabtu, 27/04/2024).

Ketua Bidang Hubungan Masyarakat dan Jaringan Yayasan Damarjati berharap anak-anak dan remaja mau mencoba makanan tradisional yang disajikannya agar kekayaan kuliner tradisional nusantara yang bergizi tidak punah.

“Selain Pecel Semanggi dengan toping aneka lauk, saya juga menjual Gudeg Klaten bercita rasa gurih yang resepnya merupakan warisan dari ibu mertua saya dengan proses pembuatan menggunakan blendo atau ampas minyak kelapa. Outlet Pecel Semanggi Woro Sari ini juga menjual aneka produk titipan para pegiat UMKM seperti kripik paru makanan khas Salatiga, telur asin dan aneka sambal. Harapan saya bisa membuka cabang di tempat lain seperti di Kota Semarang. Karena pelanggan saya banyak yang berasal dari Semarang, selain dari Jakarta dan Malang,” tutup Ketua Bidang Hubungan Masyarakat dan Jaringan Yayasan Damarjati Woro Setianingsih.

-. Redaksi: Tim Humas Yayasan Damarjati.

-. Editor: (#SaDa).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini